Diare
Diare disebut
juga mencret. Penyakit ini digolongkan penyakit ringan, tetapi dapat menjadi
berbahaya jiga tidak mendapat perawatan yang benar.
Diare terjadi
jika penderita mengalami buang air besar yang encer dan terjadi lebih dari
empat kali sehari. Penyakit ini mudah menyerang anak-anak, terutama yang
kekurangan gizi.
Banyak hal yang
dapat mengakibatkan diare, antara lain mutu dan kebersihan makanan yang buruk,
alergi terhadap makanan, dan terlalu banyak makan makanan yang asam dan pedas.
Penyakit lain juga dapat mengakibatkan mencret, misalnya malaria, campak,
cacingan, dan infeksi usus.
Mag
Mag adalah
penyakit yang mengganggu lambung dan usus 12 jari. Gejala yang timbul antara
lain sebagai berikut.
a. Perut
terasa perih dan mulas jika terlambat makan.
b. Saat
makan pun perut terasa sakit, kadang terasa mual bahkan muntah.
Penyakit ini
timbul karena adanya produksi asam klorida yang berlebihan di lambung. Sakit
mag sering disebabkan oleh rasa lelah akibat kerja dan rasa tegang yang
berlebihan. Penderita harus segera berobat ke dokter agar tidak menjadi parah.
Radang usus buntu
Radang usus buntu merupakan penyakit serius yang sering
menyerang. Penyakit ini di sebabkan oleh penumpukan kotoran di usus buntu,
yaitu di bagian umbai cacing. Akibatnya, umbai cacing menyempit disertai
infeksi oleh kuman. Hal ini menyebabkan umbai cacing meradang. Gejala yang
timbul antara lain.
a. Perut
bagian kanan bawah terasa sangat nyeri.
b. Perut
terasa mual disertai muntah, kadang mencret.
c. Tubuh
mengalami demam.
Penderita harus
segera mendapat perawatan dokter. Pada keadaan yang lebih parah, penderita
harus mengalami operasi pemotongan umbai cacing. Fungsi umbai cacing belum
diketahui secara pasti. Orang yang dihilangkan umbai cacingnya tidak mengalami
gangguan pada alat pencernaan yang lain.
Tifus
Tifus adalah
suatu penyakit peradangan pada usus. Penyakit ini dapat menular dengan cepat. Tifus juga dapat
timbul akibat kebersihan makanan dan minuman tidak terjaga dengan benar. Gejala
yang dialami penderita tifus antara lain.
a. Tubuh
menggil, lemah, dan disertai mual.
b. Akibat
demam tinggi, penderita dapat mengigau.
c. Punggung
terasa sakit, kadang disertai mencret atau sembelit (sulit buang air besar).
Penderita perlu mendapat perawatan di rumah sakit.
Makanan yang diberikan biasanya dalam bentuk bubur.
Sembelit (Konstipasi)
Konstipasi
adalah kelainan pada sistem pencernaan dengan gejala mengalami pengerasan feses
yang sulit untuk dibuang yang dapat menyebabkan kesakitan pada penderitanya.
Konstipasi dapat disebabkan oleh pola makan, hormon, akibat samping
obat-obatan, dan juga karena kelainan anatomis. Biasanya, konstipasi disebabkan
karena defekasi yang tidak teratur sehingga feses mengeras dan sulit
dikeluarkan. Pengobatan konstipasi dapat dilakukan dengan mengubah pola makan,
obat pencahar (laksatif), terapi serat, dan pembedahan, walaupun pilihan
terakhir jarang dilakukan. Konstipasi hebat disebut juga dengan obstipasi.
Gangguan pada sistem pencernaan juga bisa disebabkan karena stres. Sebab stres
dapat mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh. Sementara penanganan untuk yang
susah BAB, harus dilihat dulu apa penyebabnya.
Wasir atau hemoroid
Wasir atau
hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) di dalam anyaman pembuluh
darah. Keluhan pertama kali yaitu darah segar menetes setelah buang air besar
(BAB). Biasanya tanpa disertai rasa nyeri dan gatal di anus. Pencegahannya
adalah perlu diet tinggi serat dengan makan sayur sayuran dan buah-buahan yang
bertujuan membuat volume tinjanya besar, tetapi lembek, sehingga saat BAB,
karena tidak perlu mengejan dapat merangsang wasir.
Kanker usus
Kanker usus merupakan penyakit ketiga
yang menjadi penyebab kematian di seluruh dunia. Penelitian sebelumnya dengan
menggunakan binatang sebagai percobaan, kandungan kalsium yang banyak terdapat
pada susu mampu melindungi usus dari serangan kanker. Studi pada manusia juga
menunjukan keseluruhan jumlah kalsium yang dikonsumsi sangat positif dakam
mengurangi tingkat dari resiko kanker susu ini. Setiap kenaikan 1.000 miligram
kalsium sehari atau lebih akan mempu mengurangi 15% resiko dari kanker usus
pada wanita dan 10% pada pria. Konsumsi susu dan kalsium bisa mengurangi resiko
terkena kanker usus. Keju dan yoghurt juga merupakan hasil olahan dari susu.
Hati
Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ, hēpar) merupakan kelenjar terbesar
di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnya di bawah diafragma.
Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini
dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan
cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan
menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen dari asam amino.
Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
Lobus hati terbentuk
dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal.[1] Sel
parenkimal pada hati disebut hepatosit,
menempati sekitar 80% volume hati
dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus
sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal
secara terus-menerus pada saat embrio hingga
berkembang menjadi sel parenkimal.[2] Selama
masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai
stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit.[3]
dalah
keadaan di mana seseorang menderita muntah-muntah disertai buang air besar berkali-kali.
Kejadian itu dapat berulang tiga sampai lebih sepuluh kali dalam sehari.
Terjadi perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek sampai mencair,
yang kadang juga mengandung darah atau lendir. Lazimnya, penyakit muntaber
memang menyerang anak-anak, terutama pada usia dua hingga delapan tahun. Mereka
mudah tertular karena daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.
Penyebab
utama penyakit muntaber adalah peradangan usus oleh bakteri,
virus, parasit lain (jamur, cacing, protozoa), keracunan makanan atau minuman
yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia serta kurang gizi,
misalnya kelaparan atau kekurangan protein. Penyakit yang dapat disebabkan oleh
bakteri Escherichia coli ini
dapat mewabah akibat lingkungan sekitar tempat tinggal yang kurang bersih serta
makanan yang dikonsumsi terkontaminasi bakteri. Sistem sanitasi yang tidak
terjaga dengan baik juga memudahkan kuman untuk berkembang biak. Hujan yang
terus menerus sehingga menimbulkan banjir dan lingkungan yang kotor, sangat
potensial menimbulkan wabah muntaber.
Selain itu, penyakit muntaber juga
dapat disebabkan oleh virus Vibrio parahaemolyticus yang
termasuk jenis vibrio halofilik dan
telah diidentifikasi ada 12 grup antigen “O” dan sekitar 60 tipe antigen “K”
yang berbeda. Strain patogen pada umumnya (tetapi tidak selalu) dapat
menimbulkan reaksi hemolitik yang khas (fenomena Kanagawa). Masa inkubasi
Vibrio parahaemolyticus biasanya antara 12 – 24 jam, tetapi dapat berkisar
antara 4 – 30 jam.
Banyak diantara penderita muntaber yang melakukan terapi-terapi
dalam mengatasi penyakit yang dialaminya. Baik sendiri maupun dengan ditangani
dokter. Beberapa metode dalam penatalaksanaan muntaber pada penderita ialah
dengan terapi pencegahan dan terapi pengobatan. Terapi pencegahan dilakukan
dengan perbaikan kebiasaan-kebiasaan hidup masyarakat terhadap lingkungan
tempat tinggalnya sebelum terjadinya penyakit muntaber tersebut. Sedangkan
terapi pengobatan berupa terapi yang diberikan pada penderita muntaber yang
sudah terjangkit penyakit muntaber agar
penyakit tersebut dapat diatasi dan tidak terjadi sakit yang lebih parah.
Tukak
lambung
Tukak lambung, ulkus, terjadi
apabila dinding lambung rusak akibat mukus yang menyelimutinya rusak. Enzim
yang dihasilkan di dalam mukus memakan bagian-bagian kecil pada lapisan
permukaan lambung. Penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus ini menyebabkan dinding lambung berlubang sehingga isinya
jatuh ke dalam rongga perut.
0 komentar:
Posting Komentar